Senin, 11 Maret 2013

Macam macam Obat Tradisional Liver

Apa itu penyakit Liver
Penyakit liver atau hepatitis adalah peradangan hati yang di sebabkan oleh infeksi virus atau bahan-bahan beracun. Ada du jeni penyaikit liver yang umum kita kenal yaituhepatitis A dan B. Hati adalah suatu organ penting terletak di kwadran kanan atas abdomen. Ada dua jenis penyaikit liver yang umum kita kenal yaitu hepatitis A dan B.

Gejala penyakit Liver
Selain fungsi liver yang menurun, hampir semua peradangan liver menimbulkan gejala kuning. Ini tergantung pada penyebab, gejala serta tanda penyertanya yang tidak sama. Jika disebabkan oleh infeksi, pasti akan disertai demam, nyeri kepala. lesu, dan lemah. Selain itu, keluahan mual dan muntah juga selalu menyertai penyakit liver ini. Bila diperhatikan, kulit dan bagian putih pada mata akan tampak kuning, begitu juga dengan air seni yang akan berubah menjadi berwarna seperti teh.
Selain semua gejala diatas, biasanya juga ada rasa tidak enak di perut bagian kanan atas dan terasa nyeri kalau ditekan. Satu hal yang harus diperhatikan, bahwa tidak semua penyakit liver akan  menyebabkan gejala kuning pada kulit dan bagian putih pada mata.
Ciri-ciri seseorang terkena penyakit Liver adalah :
  • Mengalami kekuningan pada kulit.
  • Urin berubah warna kecoklatan seperti teh.
  • Sering mengalami mual.
  • Cepat kehilangan selera makan.
  • Mudah kehilangan berat badan secara drastis.
  • Sering mengalami muntah.
  • Mengalami Diare.
  • Sering mengalami tidak enak badan dan kurang bersemangat.
  • Mengalami pembesaran pembuluh darah.
  • Mudah sekali mengalami kelelahan.
  • Tingkat kadar gula menjadi rendah.
  • Mengalami pegel-pegel dan sakit otot.
  • Mengalami demam ringan.
  • Sering mengalami depresi.                                                                                     
                                                                                                                          Kandungan dan khasiat Temu Lawak 

    http://indragp2009.files.wordpress.com/2009/12/temulawak.jpg

    Berdasar hasil penelitian  seorang guru besar Universitas Padjajaran (UNPAD), ekstrak temulawak sangat manjur untuk pengobatan penyakit hati . Di samping itu, juga sudah terbukti bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan sel hati. Semua khasiat itu adalah berkat adanya kandungan kurkumin, yakni zat yang berguna untuk menjaga dan menyehatkan hati atau lever atau istilah medisnya hepatoprotektor. Tidak heran, sebab komposisi kimia dari rimpang temulawak adalah protein pati sebesar 29-30 persen, kurkumin satu sampai dua persen dan minyak atsirinya antara 6 hingga 10 persen. bahkan di amerika sudah dipatenkan produk obat herbal yang bahan nya terbuat dari temulawak.

    Dan yang pasti temu lawak memang merupakan obat tradisional yang sudah digunakan oleh masyarakat jaman dahulu sebagai salah satu bahan obat yang ampuh dan sudah tidak diragukan lagi khasiatnya            

    Temulawak, Umbi Penyembuh Lever

    Bagi masyarakat di pulau Jawa, nama temulawak pasti tidak asing lagi. Di daerah Jawa Tengah, tanaman bernama Latin Curcuma xanthorhiza Roxb ini dikenal sebagai minuman eksotik dengan cita rasa khas. Dengan mencampurkan tanaman bersama gula dan kunyit, lalu diseduh dengan air panas akan menghasilkan sebuah rasa tersendiri.
    Masyarakat Jawa Tengah biasanya memberikan ramuan ini kepada anak-anak yang susah makan, sebab disinyalir ramuan temulawak dapat meningkatkan nafsu makan. Bahkan dipercaya juga sebagai jamu yang memperlambat proses penuaan, menghilangkan flek hitam di wajah serta menjaga kelenturan tubuh. Perempuan sehabis melahirkan disarankan meminumnya, begitu menurut kepercayaan masyarakat Jawa.
    Temulawak adalah tumbuhan asli Indonesia tetapi penyebarannya hanya terbatas di Jawa, Maluku, dan Kalimantan. Mereka merupakan tumbuhan semak tak berbatang. Mulai dari pangkalnya sudah memunculkan tangkai daun yang panjang berdiri tegak. Tinggi tanaman antara 2 sampai 2,5 meter. Daunnya bundar panjang, mirip daun pisang. Pelepah daunnya saling menutupi membentuk batang.
    Tumbuhan yang patinya mudah dicerna ini dapat tumbuh baik di dataran rendah hingga ketinggian 750 meter di atas permukaan laut. Dapat dipanen setelah berusia 8-12 bulan, daunnya telah menguning dan kelihatan hampir mati.
    Umbi akan muncul dari pangkal batang, warnanya kuning tua atau coklat muda, panjangnya sampai 15 sentimeter dan bergaris tengah 6 sentimeter. Baunya harum dan rasanya pahit agak pedas
    Secara klinis, khasiat tumbuhan asli Indonesia ini bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Temulawak memiliki kandungan minyak atsiri yang memang membangkitkan selera makan, membersihkan perut dan memperlancar ASI.
    Lebih dari itu, menurut seorang guru besar Universitas Padjajaran (UNPAD), berdasar hasil penelitian, ekstrak temulawak sangat manjur untuk pengobatan penyakit hati . Di samping itu, juga sudah terbukti bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan sel hati. Semua khasiat itu adalah berkat adanya kandungan kurkumin, yakni zat yang berguna untuk menjaga dan menyehatkan hati atau lever atau istilah medisnya hepatoprotektor. Tidak heran, sebab komposisi kimia dari rimpang temulawak adalah protein pati sebesar 29-30 persen, kurkumin satu sampai dua persen dan minyak atsirinya antara 6 hingga 10 persen.
    Resep pengobatan
    Penggunaan temulawak pada prinsipnya sama dengan kunyit maupun kencur, yaitu diparut dan diambil airnya. Sedikit ada beberapa penambahan komponen untuk penyakit tertentu. Pada gangguan ginjal untuk satu rimpang temulawak, ditambahkan segenggam daun kumis kucing dan segenggam daun meniran dengan empat gelas air, direbus sampai tinggal setengahnya. Diminum tiga kali sehari. Untuk menambah nafsu makan bisa dicampur juga dengan rimpang lengkuas. Sedang untuk memperbaiki rasa bisa ditambah gula aren, asem atau jeruk nipis sesuai selera.

    Rebung Bambu Kuning Obat Sakit Liver / Lever

    Bambu kuning sudah lama dikenal sebagai tanaman hias. Rebungnya juga digemari sebagai sayuran. Tetapi ada lagi manfaat yang tidak terduga, rebung bambu kuning bisa dimanfaatkan untuk mengobati sakit lever atau sakit liver.
    Bambu kuning Bambusa vulgaris mempunyai keistimewaan lain dibanding jenis bambu pada umumnya, buluhnya kuning dengan rumpun yg sedikit jumlahnya. Karena warnanya yang kuning, bambu ini juga dikenal sebagai bambu gading. Penampilannya yang sangat menarik hingga banyak digunakan sebagai penghias taman.
    Dengan buluh yang tumbuh lurus atau condong, bambu kuning yang sudah tua bisa mencapai 15 sampai 20 meter tingginya dengan garis tengah buluh sekitar 10 cm. Kalau tidak dirawat, dengan tinggi sedemikian; bambu kuning jadi kelihatan kurang menarik.
    Manfaat lain bambu kuning adalah rebungnya yang enak dimakan. Rebung ini rasanya manis dan bisa disayur. Sayang sekali rasa rebung yang enak ini, jumlah rebungnya tidak sebanyak bambu biasa. Sebabnya, rebung bambu kuning tidak rajin keluar atau kurang produktif. Makanya rumpun bambu kuning tidak bisa rimbun seperti bambu biasa. Karena itu, para petani kurang tertarik menanam bambu kuning sebab dianggap tidak menguntungkan. Itu sebabnya rebung bambu kuning jarang terlihat di pasaran.
    Kandungan dan Khasiatnya
    Oleh nenek moyang kita, rebung bambu kuning biasa digunakan sebagai obat penyakit kuning / jaundice (Hepatitis A). Penggunaannya secara tradisional diwariskan turun temurun. Seperti diketahui penyakit kuning berhubungan dengan ketidakberesan fungsi hati, sehingga sering disebut sebagai “penyakit lever” atau “penyakit liver”.
    Rebung bambu kuning mengandung para hidroksi bemsaldehid, yaitu suatu fenol yang mirip dengan sebagian gugusan silimarin dan kurkumin. Kedua gugusan ini berkhasiat sebagai anti racun hati. Senyawa silimarin telah lama dipasarkan sebagai obat liver atau obat lever atau sakit hati dengan merek dagang Legalon.
    Menurut sebuah penelitian di Jerman, sari rebung bambu bisa memperbaiki kerusakan sel hati binatang percobaan, yang sebelumnya sengaja dirusak dengan racun hati. Pemakaian rebung secara tradisional, dilakukan seperti minum jamu ‘godokan’ (jamu rebus). Resep yang biasa digunakan, satu bagian (bisa satu gelas) irisan rebung bambu kuning yang sudah dikeringkan dicampur dengan 10 bagian air. Campuran direbus sampai mendidih. Seperempat jam setelah mendidih, pemanas dimatikan. Dalam keadaan masih panas, rebusan disaring dan didinginkan. Setelah dingin bisa lagsung diminum. Setiap minum, takarannya adalah sepertiga gelas; bisa diminum hingga tiga kali sehari. Karena rasanya agak asam, bisa ditambahkan gula. Kalau air rebusan sudah habis, ampas rebung bisa digunakan lagi (direbus lagi) sampai tiga kali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar